Breaking News

Polsek Sektor MSU Beserta Anggota, Silaturrahmi kediaman Anak Yatim Afdhal Abit Penyandang Cacat Disabilitas.

Batang hari, Jejakkasus.Id.- Kapolsek Resort Kecamatan Maro Sebo Ulu AKP. Parlindungan Sagala, SH.MH, bersama personil kunjungi kediaman anak yatim penyandang disabilitas yang berada di RT 08 Desa Peninjauan, sekaligus memberikan bantuan kemanusiaan berupa, Beras, Gula, Susu Indomil, Roti gabin, Minyak goreng, mie instan, Telor, dan sejumlah uang, Sumber Bantuan sosial berasal dari sukarela personil polsek resort maro sebo ulu, Ka’mis (07/11/2024).

Sebelumnya anak yatim Afdhal Abit 6.8 tahun penyandang disabilitas ini sempat viral dibeberapa media online, yang memperlihatkan kondisi Afdhal dalam keadaan cacat fisik sejak lahir, Afdhal Abit dalam keberlangsungan hidupnya tidak pernah mendapatkan perhatian dan bantuan program apapun dari pemerintah.

"Kunjungan Polsek Sektor Maro Sebo Ulu ke kediaman Afdhal Abit, seorang penyandang disabilitas, merupakan contoh nyata kepedulian aparat kepolisian terhadap warga yang membutuhkan perhatian khusus. Dalam rangka silaturahmi dan mempererat hubungan dengan masyarakat, anggota Polsek mendatangi kediaman Afdhal untuk memberikan dukungan moril serta bantuan yang mungkin diperlukan.

Silaturahmi ini mencerminkan sikap inklusif dan perhatian Polsek Sektor Maro Sebo Ulu terhadap penyandang disabilitas, menunjukkan bahwa kehadiran polisi bukan hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga mendampingi masyarakat, terutama mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Melalui kegiatan ini, diharapkan Afdhal dan keluarganya merasa lebih diperhatikan dan didukung oleh lingkungan, serta termotivasi untuk terus semangat menjalani hidup.

Kunjungan seperti ini juga diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap polisi, membangun kebersamaan, dan menumbuhkan rasa persaudaraan antara aparat keamanan dan warga di wilayah Maro Sebo Ulu." Ungkapnya.

" Namun dalam kisah kepemimpinan Saidina Umar bin Khattab adalah khalifah kedua dalam sejarah Islam dan dikenal sebagai pemimpin yang adil, tegas, serta sangat peduli pada kesejahteraan rakyatnya. Banyak kisah inspiratif yang menggambarkan kepemimpinannya yang penuh perhatian dan pengorbanan demi rakyatnya. Salah satu kisah yang terkenal adalah tentang bagaimana beliau menyamar di malam hari untuk mengetahui kondisi rakyatnya.

Kisah Umar Menyamar di Malam Hari

Saidina Umar memiliki kebiasaan untuk berkeliling kota Madinah di malam hari. Dia ingin memastikan bahwa rakyatnya dalam kondisi yang baik dan untuk mengetahui keadaan mereka tanpa diketahui. Dalam salah satu perjalanannya, Umar melihat sebuah rumah kecil dengan api menyala dari dalam. Dia mendekat untuk melihat lebih jelas dan mendengar suara tangisan anak-anak dari dalam rumah tersebut.

Ketika Umar mendekati rumah itu, ia melihat seorang wanita yang sedang memasak di atas tungku, sementara anak-anaknya menangis kelaparan. Umar lalu bertanya kepada wanita tersebut apa yang sedang terjadi. Wanita itu tidak mengenali Umar dan mengira dia hanyalah seorang asing. Dengan nada kesal, wanita itu menjawab, "Anak-anakku menangis kelaparan. Aku sedang memasak air dengan batu di dalam panci ini supaya mereka berpikir bahwa makanan sedang dimasak dan mereka akan tertidur."

Umar sangat terkejut mendengar hal ini. Ia kemudian bertanya, "Mengapa kamu tidak meminta bantuan kepada Khalifah Umar?" Wanita itu tidak tahu bahwa orang di depannya adalah Umar sendiri. Dia menjawab, "Bagaimana mungkin seorang pemimpin seperti Umar tidak mengetahui kondisi rakyatnya yang menderita seperti ini? Dia seharusnya bertanggung jawab atas nasib kami."

Mendengar hal itu, Umar merasa sangat tersentuh dan menyesal. Tanpa berlama-lama, Umar segera pergi ke gudang penyimpanan makanan milik negara, mengambil sekarung gandum dan bahan makanan lainnya, lalu memikul sendiri karung itu menuju rumah wanita tersebut. Salah satu pembantunya yang ikut saat itu menawarkan untuk membawakan karung itu untuknya, tetapi Umar menolak sambil berkata, "Apakah engkau mau menanggung dosa-dosaku di akhirat nanti?"

Setibanya di rumah wanita tersebut, Umar sendiri yang memasak makanan untuk anak-anak itu sampai mereka kenyang dan tertidur dengan tenang. Setelah itu, Umar berpamitan kepada wanita tersebut yang belum menyadari bahwa ia baru saja dibantu oleh seorang khalifah.

Makna dari Kisah Ini

Kisah ini menunjukkan betapa besar perhatian dan tanggung jawab Saidina Umar terhadap rakyatnya. Ia tidak hanya memberikan perintah dari kejauhan, tetapi juga terjun langsung untuk memastikan kesejahteraan mereka. Beliau merasa bahwa kepemimpinan adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan, dan tidak ingin membiarkan satu pun rakyatnya menderita karena kelalaian pemerintah.

Sikap empati dan kepedulian Umar bin Khattab ini menjadi teladan besar bagi pemimpin setelahnya, menunjukkan bahwa seorang pemimpin sejati harus berani berkorban dan terlibat langsung demi kebaikan rakyatnya.

(Msr)







© Copyright 2022 - JEJAKKASUS.ID