Mesuji Lampung-(jejakkasus.id)Masyarakat petani desa Sidang Way Puji yang tergabung di Gapoktan Tunas Jaya habis kesabaran atas tindakan ST sebagai sekretaris gapoktan Tunas Jaya yang di duga mengusai alat bantuan pemanen padi atau kombet yang di kucurkan pemerintah untuk memperingan pekerjaan petani di desa tersebut justru di jadikan ajang keuntungan dan memperkaya diri sendiri oleh ST.
Senin, 11 / 11 / 2024.
Pasalnya masyarakat desa Sidang Way Puji kecewa atas tindakan ST yang tidak ada ketransparan kepada anggotanya terkait alat bantuan yang di duga di kuasi secara pribadi dan di rentalkan ke luar wilayah sampai luar kabupaten Mesuji,
Yang seharusnya alat pemanen padi atau kombet yang di kucurkan pemerintah untuk anggota gapoktan Tunas Jaya desa Sidang Way Puji bisa di gunakan untuk memperingankan pekerjaan petani masyakarat yang tergabung di Gapoktan tersebut ini justru mereka tidak bisa menggunakannya dalam lima musim panen berjalan selama ini karna dugaan di rentalkan oleh ST ke luar daerah kabupaten Mesuji.
Salah satu anggota masyarakat yang enggan di sebutkan namanya menjelaskan kepada awak media, "Kami sudah sangat kecewa mas, atas tindakan ST, itu alat sebenarnya di peruntukan untuk siapa di beri pemerintah, untuk pribadi bisnis dia atau di beri untuk meringakan pekerjaan kami saat musim panen,? Karna setau kami sangat jelas itu di berikan pemerintah untuk anggota Gaboktan Tunas Jaya Sidang Way Puji ini, dan kenyataannya di sini kami merasa tidak dapat menggunakan alat itu, karna alat itu di rentalkannya kepada Suparno untuk di pekerjakan di OKI Gajah mati selama dua musim terakhir ini, dan jelas Suparno mengeluarkan uang sebesar 1,2juta/Ha nya kepada ST, kalau sudah dua musim berapa hektar mas, kalikan saja dengan biaya rental 1,2juta/ha nya", Jelasnya dengan nada agak kesal.
Dan atas kejadian ini juga tidak ada ketransparannya kepada kami sebagai anggota nya, kami merasa di rugikan mas, dan benar benar habis kesabaran kami, uang hasil rentalnya di pergunakan untuk ala dan di mana kami gak tahu dan tidak di beri tau, bukan pribadi saya loh ya yang kesal dengan tindakannya, tapi kami semua anggotanya," lanjutnya.
Saya mewakili anggota masyarakat disini sangat berharap kepada dinas terkait dan instansi instansi yang berkaitan dengan permasalahan seperti ini sekiranya dapat cepat mengambil sikap dan tindakan yang tegas untuk menindak lanjuti atas tindakan ST yang merugikan kami, kami semua bersepakat bertanda tangan dan membuat surat pernyataan kesepatan kami bahwa kami tidak mengingkan sosok ST lagi Gapoktan ini, dan harapan kami semua ST mengundurkan diri dari jabatan Sekretaris Gapoktan Tunas Jaya ini, atas perihal buruk yang di lakukan yang merugikan kami atas pengelolaan bantuan alat pemanen pagi yang sangat jauh menyimpang dan memperkaya dirinya sendiri, dan saya tanyakan kepada ketua Gapoktan bapak Timin tidak mengetahui hal ini, karna alat tersebut turun kesini sebelum dia menjabat sebagai ketua Gapoktannya." Ungkapnya mewakili masyarakat lain dengan penuh harapan.
Saat di konfirmasi kepada Suparno, ia Menjelaskan, "Betul saya merental dengan pak ST sebagai sekretaris Gapoktan Tunas jaya, dan benar sudah dua saya merental dengan beliau dengan biaya rental 1,2 juta/ha, dan uangnya saya berikan langsung sama ST", kalau jumlahnya saya gak ingat mas, kalau pun yang sudah saya bayarkan dua musim rental 100 juta lebih, terkait selebihnya saya tidak tahu mas,".
Dan awak media mencoba berkali kali menjumpai ST ingin mengkomfirmasi kepada ST namun tidak pernah ketemu bahkan di kediamannya sekalipun, sampai terbitnya pemberitaan ini ST tidak juga di bisa di temui.
Dan atas terbitnya pemberitaan ini penuh harapan masyarakat Sidang Way Puji kepada dinas terkait dan instansi yang berkaitan untuk mengambil sikap tegas kepada ST dan juga sudah tidak mengharapkan sosok ST di Gapoktan mereka lagi atas tindakan yang di lalukan ST.
Social Header