Breaking News

PAGELARAN WAYANG KULIT SEMARAKKAN BERSIH DESA DAN HUT-RI 79 DI PARAS 2024.

 


Jejakkasus.id-Ngawi.

Keragaman budaya Indonesia membuat kaya kesenian salah satunya pagelaran wayang kulit, seiring perkembangan zaman  masyarakat lebih suka melihat media sosial, rendahnya minat masyarakat untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit, sehingga wayang kulit saat ini sudah jarang digelar, sehingga bersih desa menjadi alternatif untuk mengenalkan kebudayaan wayang kulit kepada anak muda dan menjadi klangenan bagi orang tua.


Menurut kepala desa paras kecamatan pangkur,  suprapto di zaman moderen saat ini kebudayaan asli sudah banyak ditinggalkan, anak anak muda lebih memilih gadget dan media sosial  bahkan tidak sedikit yang usia lansiapun sudah beralih ke mendsos. “zaman semakin modern membuat kebudayaan di tinggalan karena memilih media sosial, akhirnya pagelaran wayang kulit jarang tampil karena sepi peminatnya, harapan saya dari rangkaian bersih desa sekaligus memperingati HUT-RI ke 79 ini bisa menghadirkan kebudayaan pagelaran wayang kulit, sehingga tidak hilang tenggelam dengan zaman modern” ucapnya, Minggu (1/9/2024).


Pagelaran wayang kulit menyemarakkan bersih desa sekaligus HUT-RI ke 79 yang digelar di Desa paras Kecamatan pangkur Kabupaten ngawi Sabtu malam (31/8/2024), dengan menghadirkan dalang Ki gedug ariya putra, dari kediri.

Bersih desa ini bertujuan sebagai ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga bertujuan untuk mengusir roh-roh jahat dan juga menolak balak bencana, bersih desa ini di lakukan pada bulan agustus, rangkaian bersih desa diantaranya, kerja bakti, ritual doa bersama serta pagelaran wayang kulit.


Momen ini selalu di tunggu-tunggu oleh masyarakat desa paras untuk mengucap syukur dan menghilangkan bala bencana, sementara pagelaran wayang kulit bertujuan untuk mengenalkan anak muda tentang kebudayaan dan orang tua juga mendapatkan hiburan.

“bersih desa bermakna mensyukuri Anugerah kepada Tuhan yang maha esa, untuk harapan dari bersih desa ini untuk menolak balak mengusir roh jahat, mengenalkan kebudayaan kepada anak muda dan menghibur orang tua” tutur kades suprapto.


Bersih desa merupakan agenda rutin setiap desa, tetapi desa mempunyai jadwal yang berbeda dengan desa lainya, kegiatan setiap desa juga berbeda seperti puncak desa dengan pagelaran wayang kulit, pagelaran campur sari ataupun dengan pengajian, disisilain masyarakat sekitar di untungkan dengan berjualan di sekitar tempat pagelaran.(dar/adv)


DARSONO WWW.JEJAKKASUS.ID

© Copyright 2022 - JEJAKKASUS.ID