M. Zainal Arifin SH : Pasal 28D ayat 1 : Setiap warga Negara Republik Indonesia berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum

Redaksi Juni 25, 2024

*Pencerahan* *Hukum* *Hari* *ini* .

*Selasa , 25 Juni 2024*

=======

Oleh :

Advokat M.Zaenal Arifin, SH.

*Substansi Hukum* ( *legal* *Substancy* ) *:*

Peraturan-peraturan yang dipakai oleh para pelaku dan penegak hukum pada waktu melakukan perbuatan hukum dan hubungan hukum. Substansi hukum tersebut terdapat atau dapat ditemukan dalam sumber hukum formil.

*Sumber* *Hukum* *Formil* *:*

*1* . *Undang* - *undang* ( *statute* )

*2* . *Kebiasaan* *dan* *adat* ( *custom* )

*3* . *Traktat* ( *treaty* ) *atau* *perjanjian* *atau* *konvensi* *internasional* .

*4* . *Yurisprudensi* ( *case* *law* , *judge* *made* *law* )

*5* . *Pendapat* *ahli* *hukum* *terkenal* ( *_doctrine_* ).

*Kepastian* *Hukum* *:*

Asas yang menyatakan bahwa hukum harus jelas bagi subjek-subjeknya supaya mereka bisa menyesuaikan perbuatan mereka dengan aturan yang ada serta agar negara tidak sewenang-wenang dalam menjalankan kekuasaan.

Kepastian hukum sebagai kejelasan norma sehingga dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat yang dikenakan dalam peraturan.

Alasan hukum harus ditegakkannya kepastian hukum :

Karena dapat mengatur dengan jelas serta logis sehingga tidak akan menimbulkan keraguan apabila ada multitafsir. Sehingga tidak akan berbenturan serta tidak menimbulkan konflik dalam norma yang ada di masyarakat.

Siapa yang menjamin kepastian hukum :

*UUD* *1945*

*Pasal* *28D* *ayat* *1* ;

Setiap warga Negara Republik Indonesia berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.

Aspek kepastian hukum dalam penegakan pidana terhadap Jaminan Fidusia. Ditinjau dalam Akta Jaminan Fidusia

Dalam Peraturan *Perkapolri* *No* . *8* *Tahun* *2011*

Tentang makna :

Pasal 6 Ayat (2)

*memiliki akta jaminan fidusia*

Klarifikasi bertujuan untuk memenuhi sebuah mekanisme ujntuk melakukan pengkajian dan penilaian terhadap suatu produk hukum yang telah diundangkan dalam peraturan kepolisian guna dilakukan penyidikan dan penyelidikan.

Dalam melaksanakan tugas wajib terpenuhi syarat mengenai kepentingan kode etik polri dalam melaksanakan tanggung jawab.

Dalam hal ini sebagaimana termuat dalam *Pasal* *6* *Ayat* ( *2* ) :

Adanya Akta *Jaminan* *Fidusia* , sebagaimana termuat dalam :

*1* ) *UU* *No* . *42* *Tahun* *1999* : *Pasal* *1* , *Pasal* *2* , *Pasal* *3* , *Pasal* *5* *_dan_* *Pasal* *6*

*2* ) *PP* *No* . *21* *Tahun* *2015* : *Pasal* *18* __dan__ *Pasal* *35*

*3* ) *Permenkumham* *No* . *25* *Tahun* *2021* : *Pasal* *1*

*4* ) *UU* *No* . *2* *Tahun* *2014*

Maka keterlibatan mengenai *peraturan* *kepolisian* *No* . *_8_* *Tahun* *_2011_* , *Pasal* *6* *ayat* ( *2* ), atas adanya pelaporan dalam melakukan klarifikasi oleh pihak kepolisian yang dapat dilakukan wajib memenuhi syarat *kepastian* *hukum*

Terhadap unsur :

*1* ) *_Dokumen_*

*2* ) *Barang* *bukti*

*3* ) *Penjual* ( *Penyedia* *Barang* / *Jasa* )

*4* ) *Kreditur* , *Debitur* , *Notaris* *_dan_* *_Saksi_* - *_saksi_*

Jika dalam klarifikasi tidak dilakukan secara penuh maka wajib dibatalkan.

----------

#Salam Masyarakat Cerdas

#Salam konsumen Cerdas

#Salam Supremasi Hukum

#Salam Kemanusiaan

#Salam Keadilan