Bogor, www.jejakkasus.id
*Asia Terancam*
Prof Sutan Nasomal sangat prihatin dengan konflik perang yang saat ini terus meluas melibatkan banyak negara negara Timur Tengah dan akan melibatkan Asia. (23/01/2024)
Situasi memburuk di timur tengah akan menyeret banyak negara negara di Timur Tengah dan Asia menerjunkan kemampuan militernya terlibat perang terbuka dengan jangka waktu lama.
USA Inggris dan negara sekutunya melanggar semua aturan Hak Asasi Manusia dan prinsip keadilan. PBB tidak mampu melaksanakan tugasnya menjalankan kewajibannya. Seluruh Dunia melihat Genosida dibiarkan begitu saja terjadi di Palestina. Peratalan Perang Canggih diterjunkan guna bisa membantai masyarakat Palestina. Mungkin saja berikutnya pada negara negara Timur Tengah yang lain. Pembantaian dalam perang terburuk sudah terjadi di awal tahun 2024 dan tidak di sembunyikan oleh pihak manapun.
Yaman Qatar Uni Emirat Jordania Mesir Iraq Turki Iran Libanon Suriah Saudi Arabia Afrika Utara bisa terseret di dalam konflik perang di sekala besar, krisis ekonomi dan keamanan sudah mengganggu negara negara tersebut, sehingga setiap hari masyarakat di timur tengah merasa tegang dan khawatir akan ada serangan mendadak dari negara yang sudah memulai dan terlibat perang.
Ekonomi terganggu tidak saja di timur tengah. Akan juga terasa dampaknya di Asia serta Indonesia. Beberapa jenis sesuatu barang akan langka dan mahal harganya. Peran serta Kepala Negara yang telah mengirimkan perwakilannya dan mengikuti rapat di PBB yang sudah dilaksanakan hanya seremonial saja. Tidak ada satupun tentara keamanan di Dunia yang diturunkan untuk memukul mundur pasukan Israel serta sekutunya keluar dari Palestina. Padahal hanya itu satu satunya solusi bisa dihentikan perang bila tentara Israel mundur dari Palestina.
*Arab Saudi Terancam*
Di sisi lain, Arab Saudi mengatakan bahwa situasi Timur Tengah kini berbahaya. Hal itu diungkap Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan, saat berbicara dengan CNN International, dimuat pula oleh The Guardian.
"Kita berada dalam masa yang sangat sulit dan berbahaya di kawasan ini," katanya.
"Kami tentu saja sangat percaya pada kebebasan navigasi dan itu adalah sesuatu yang perlu dilindungi, namun kami juga perlu melindungi keamanan dan stabilitas kawasan," tegasnya menyinggung Laut Merah.
*Korban Perang Semakin Banyak*
Masyarakat Palestina di saat musim dingin seperti saat ini, karena masa seperti sekarang dingin dibawah nol derajat hanya tidur ditenda tenda pengungsian, kelaparan dan sakit melanda masyarakat di wilayah tersebut. Tidak ada pelayanan kesehatan dan tidak ada relawan yang bisa mendatanginya membawakan makanan atau pakaian yang layak di musim dingin. Ada ribuan anak anak dan lebih dari satu juta orang berada di dalam tempat tempat pengungsian.
Sungguh beban berat saat ini masyarakat palestina sedang menjalaninya.
Serangan terbaru ini menjadikan jumlah korban jiwa secara keseluruhan di Gaza menjadi 24.448 orang tewas dan 61.504 orang terluka sejak 7 Oktober. Sementara di Tepi Barat ada 354 korban tewas dan lebih dari 4.000 luka-luka.
Hampir 6.000 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki telah ditahan oleh Israel sejak 7 Oktober dan entah bagaimana nasibnya para tahanan perang tersebut, apakah masih hidup atau mati.
Setidaknya total 85 jurnalis telah terbunuh sejak perang Israel-Gaza dimulai pada 7 Oktober. Menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) dan Federasi Jurnalis Internasional (IFJ), sebanyak 78 jurnalis Palestina, 3 jurnalis Lebanon, dan 4 jurnalis Israel telah terbunuh.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres mengungkapkan, 152 staf PBB tewas selama perang Israel-Palestina di Gaza. Hal itu disampaikan Guterres saat menghadiri KTT Gerakan Non-Blok (GNB), di Kampala, Uganda, Sabtu (20/1/2024).
Prof Sutan Nasomal menyampaikan kepada media, setahun yang lalu kita bisa melihat bagaimana Rusia akhirnya perang dengan Ukraina. Energi militer Rusia dikuras besar besaran perang menghadapi Ukraina, karena di belakang Ukraina melibatkan banyak satuan militer yang terjun terlibat seperti USA Jerman Inggris Perancis dan para sekutunya. Ukraina hancur porak poranda serta dirugikan masyarakatnya akibat strategi adu domba yang di layangkan politik Negara Super Power USA.
Masyarakat Dunia bisa memperhatikan dan menilai kebijakan terlibat perang USA Inggris dan sekutunya begitu besar berambisi menciptakan konflik perang yang besar. Bukan menjadi pemimpin perdamaian dunia dan menjadi penghubung diplomatik agar tidak boleh ada lagi penjajahan di dunia. Sehingga banyak pemimpin negara negara di Asia sangat kecewa dengan arogannya USA Inggris dan sekutunya.
Kini Konflik Israel dan Palestina juga terlibat USA Inggris Jerman serta sekutunya, menurunkan kekuatan militernya dan mulai masuk perang melawan negara negara Timur Tengah yang membela Palestina, Yaman Lebanon Iran Mesir Iraq Pakistan menjadi panas terlibat perang. Energi militer Timur Tengah juga pasti dikuras habis.
*Pesawat Tempur Dan Rudal*
Perdagangan pesawat perang, senjata dan rudal mulai ramai terlihat.
Bahkan negara negara Asia juga ikut memborong pesawat tempur dan rudal rudal perang, peralatan perang darat juga menjadi terlaris saat ini karena diperkirakan perang dunia ke tiga sudah resmi terbuka.
Kita semua bertanya "Ada apa banyak negara negara membelanjakan uang negaranya saat ini untuk membeli semua jenis peralatan perang.
*Rusia ikut terancam*
Sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, Margarita Simonyan, memberi pernyataan kontroversial. Ia menyebut perang dunia 3 (PD 3) pasti akan pecah di Timur Tengah.
Apakah perang dunia akan pecah sekarang atau nanti, tergantung pada apakah Washington yakin bahwa perang tersebut akan berguna saat ini, sebelum pemilu, atau sebaliknya," tulis perempuan itu, dikutip Rabu (17/1/2024).
"Perang dunia ke tiga pasti akan dimulai. Dan dengan kemungkinan yang hampir sempurna-tepatnya di Timur Tengah," tambahnya.
Pernyatannya ini mengikuti eskalasi yang terjadi di wilayah itu. Ini dimulai dari perang Israel ke Gaza sejak Oktober 2023, yang membuat proksi Iran terseret sebagai bentuk "solidaritas" ke Hamas.
Hizbullah di Lebanon dan sejumlah milisi di Suriah turut menyerang Israel yang dibalas serangan Tel Aviv. Di sisi lain, milisi Houthi di Yaman menggempur kapal-kapal di Laut Merah yang dianggap terkait Israel.
Amerika Serikat (AS) pun masuk ke wilayah itu dengan Operation Guardian of Prosperity bersama Inggris.
*Asia Siaga Perang*
Apakah China Korut India Rusia akan turun perang Nuklir di Timur Tengah melawan USA serta sekutunya.
Seperti seleksi alam siapakah jagoan Baru yang akan memimpin peradaban nanti.
"Maka jawabannya bisa terjadi."
Sangat di sayangkan bahwa pernyataan penjajahan di seluruh dunia harus di hapuskan hanya pidato seremonial saja. Tidak mampu di laksanakan dan melalui informasi terkini kita semua para pemimpin dunia hanya menonton saja dan tidak mampu menghentikan penjajahan.
Pernyataan masing masing pimpinan negara negara kelas tinggi dunia yang mengutamakan perdamaian dan kerjasama yang baik adalah mensejajarkan keadilan kemanusiaan dan kemerdekaan. Hanya menjadi alat diplomasi agar saling terjebak dalam konflik politik, jebakan hutang dan penindasan.
Tetap saja negara kelas tiga di anggap sebelah mata dan peranan besar PBB tidak bisa menyentuhnya atau melepaskan dari kemiskinan serta penjajahan.
Prof Sutan Nasomal menyampaikan kepada media "Pesan moral atas dasar kemanusiaan untuk semua pihak."
"Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia."
QS Ar-Rad Ayat 11
Semoga pesan moral ini mampu menyadarkan banyak pihak para pemimpin di Dunia ini agar bisa menghentikan perang.
Sumber : Prof Sutan Nasomal
Redaksi : www.jejakkasus.id
Social Header